MOTIVASI merupakan hal pokok bagi siapapun. Tidak terkecuali juga bagi kaum guru di berbagai jenjang. Perubahan kurikulum tidak akan banyak berarti jika perilaku dan cara guru mengajar tidak ada perubahan. Salah satu ciri perubahan perilaku guru adalah bagaimana dapat mempersiapkan program pengajaran secara cermat.
Guna menghasilkan tamatan yang memiliki kualitas mantap sesuai standar kompetensi lulusan, diperlukan pengembangan pembelajaran setiap kompetensi secara sistematis, terpadu dan tuntas. Selama ini guru hanya terfokus pada sumber belajar buku dalam rangka mencapai kompetensi yang digariskan dalam kurikulum. Sumber belajar dimaknai sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk belajar dapat berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik dsb (Sadiman, 2004).
Sumber belajar dapat dikategorikan sebagai tempat atau lingkungan alam sekitar misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung dsb. Dapat pula berupa benda, misalnya candi, situs dsb. Bahkan orang, bahan, buku, peristiwa dan fakta yang sedang terjadipun dapat dijadikan sumber belajar.
Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang dapat digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan ini dapat berupa tertulis maupun tidak tertulis. Bahan ajar merupakan seperangkat materi pelajaran (teaching-material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu (website dikmenjur).
Fungsi bahan ajar bagi guru untuk mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran sekaligus merupakan substansi kompetensi seharusnya diajarkan kepada siswa. Sedang bagi siswa akan menjadi pedoman dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari. Bahan ajar juga berfusngsi sebagai alat evaluasi pencapaian hasil pembelajaran. Bahan ajar yang baik sekurang-kurangnya mencakup petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi pelajaran, informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja, evaluasi dan respon terhadap hasil evaluasi.
Jenis bahan ajar antara lain, cetak (buku, handout, modul, LKS, foto, model), bahan ajar dengar (kaset, radio, compact disk), pandang dengar (video compact disk, film). Untuk mendesain bahan ajar yang beraneka ragam ini memerlukan keahlian dan biaya yang tidak sedikit. Sebagai guru yang peduli akan pentingnya bahan ajar, sekurang-kurangnya mampu berbuat demi kebaikan siswa dengan membuat bahan ajar yang sesuai dengan kemampuannya.
Macam Bahan Ajar Cetak
Kita mengenal beberapa jenis bahan ajar cetak antara lain, handout, buku, modul, dan brosur. Handout is prepared statement given yaitu pernyataan yang telah disiapkan oleh pembicara. Guru dapat membuat handout dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan kompetensi dasar dan materi pokok yang akan kepada peserta didik. Saat ini handout dapat diperoleh melalui down-load internet atau menyadur dari berbagai buku dan sumber lainnya.
Buku sebagai bahan ajar merupakan sumber belajar yang berisi ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Buku disusun dengan menggunakan bahasa sederhana, menarik dan dilengkapi dengan gambar dan keterangan, isi buku, dan daftar pustaka. Bukun akan sangat membantu guru dan siswa dalam mendalami ilmu pengetahuan sesuai dengan mata pelajaran masing-masing.
Modul merupakan bahan ajar yang ditulis dengan tujuan agar peseta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, oleh karena itu modul harus berisi tentang petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi materi pelajaran, informasi pendukung, latihan soal, petunjuk kerja, evaluasi dan balikan terhadap hasil evaluasi.
Brosur merupakan bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid. Brosur dapat menjadi bahan ajar yang menarik karena bentuknya praktis. Agar brosur tidak terlalu banyak sebaiknya hanya memuat satu kompetensi dasar saja. Ilustrasi dalam brosur akan menambah daya tarik siswa untuk menggunakannya.
Bahan ajar cetak sebenarnya cukup banyak, namun dengan kreativitas guru mau membuat bahan ajar di atas kiranya guru telah berbuat baik untuk siswa-siswinya. Untuk tahap awal membuat bahan ajar cetak memang memerlukan kegigihan. Bila telah terbiasa mendesain karya, lebih-lebih menyangkut bahan ajar yang menjadi bidang tugas seorang guru, pekerjaan yang tampaknya sulit dikerjakan akan menjadi ringan. Kerja keras seorang guru dalam membuat karya bahan ajar ini akan memiliki manfaat ganda. Selain membantu siswa dalam belajar, karya ini juga akan dihargai sebagai kredit poin kredibilitas seorang guru. Hal ini terasa sekali bagi guru yang telah terjaring sebagai peserta sertifikasi atau bahkan naik pangkat ke jenjang yang lebih tinggi.
Menyadari betapa pentingnya pengembangan bahan ajar, sudah saatnya seorang guru untuk meluangkan waktu khusus untuk membuat karya. Selama tidak ada tekad kuat dan hanya terbayang saja dalam angan-angan, seorang guru tidak mungkin dapat mewujudkan karya yang bermanfaat ini. (*)
(Sumber: http://www.radarsemarang.com/community/artikel-untukmu-guruku/2259-merangsang-kreativitas-guru-menyusun-bahan-ajar.html)
Minggu, 28 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar